BARNABAS SARI KROMO DAN SEJARAH SENDANGSONO
Tuesday, November 1, 2016
NASKAH DRAMA: BARNABAS SARI KROMO
Drama FAJAR DI BUKIT
MENOREHdiangkat dari kisah Barnabas Sarikromo seorang tokoh awam dan
pengikut ajaran agama Katolik perdana di pulau Jawa terutama di wilayah
perbukitan Menoreh dengan sebuah tempat ziarah yang sangat terkenal yakni Gua
Maria Sendangsono, Jawa Tengah. Di tangan Sarikromo dan kawan kawan yakni saudara Lukas Soeratirta,
saudara Yokanan Soerawijaya dan Saudara Markus Soekadarma 171 orang dinyatakan
layak dan dibaptis oleh Romo Van Lith di sebuah mata air yang bernama Sendang Semagung atau saat
ini lebih dikenal dengan nama Sendang Sono.Karya mereka tidak hanya diakui oleh
warga sekitar, namun salah seorang diantara mereka yakni Barnabas Sarikromo
mendapat penghargaan tertinggi dari Pemimpin Gereja Katolik Roma berupa Bintang
Jasa ‘Pro Ecclesia et
Pontofice’.
Penulis Naskah : 1. Pelda Alexander Sukoco Broto
2. Sertu Serinus
3. Bpk Anang SS
Sutradara : Bpk Anang SS
Penanggungjawab : Drs Aloysius Sabon Payon, M.Ed
“FAJAR DI BUKIT MENOREH”
MASA KECIL
Instrumen 01. Gendhing Ibu Pertiwi
LAMPU PADAM
Pagi itu hari tampak sunyi, di sebuah
lereng bukit Menoreh.Dusun yang bernama Jamblangan Kelurahan Banjaroya
Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon Progo Bumi pertiwi yang dikuasai
penjajah.Rakyat hidup dalam suasana keterbelakangan.
Adegan 1 (panggung
kosong dengan suasana redup)
Narator Lahir seorang anak dari sebuah keluarga
sederhana, bernama Sariman.Tidak banyak kemudahan hidup ditawarkan padanya.Tapi
justru satu perjuangan hidup yang harus dilaluinya.Seorang anak desa yang harus
siap berjuang mempertahankan hidup.
Adegan 2 (Seorang ibu menggendong bayi
berjalan tertatih tatih terbebani karena sambil membawa seonggok kayu. Setelah
meletakan kayu di depan runah, ia pun masuk.
Narator Hidup dalam daerah pegunungan tanah
kering, tanah yang hanya bisa ditanami tanaman palawija.Untuk hidup mereka
harus mencari nafkah di tengah tanah yang tandus.
--------------------------instrumen
02. Rerepen-----------------------
Narator Tempaan awal dilalui oleh si bocah yang
bernama Sariman… tetapi bagaimanapun ia tetap tumbuh menjadi bocah dusun yang
hidup di antara tanah kering.
Adegan 3 (Seorang anak tanpa baju hanya
bercelana kolor lusuh membawa seonggok rumput, Mukanya menggambarkan rasa lelah
yang ditanggungnya).
Narator Sariman memasuki masa kanak-kanak. Tetapi
ia tak semujur teman-teman seusianya. Masa anak anak adalah masa bermain tetapi
hal itu tidak dirasakan Sariman.
Adegan 4 (bu Martalaksana sedang bekerja di depan rumahnya bersama
anaknya, Kemudian ia memandang Sariman anaknya penuh rasa kasihan)
Ibu : le…. Maafkan ibu, (memandangi
anak anaknya yang sedang bekerja)
karena bapakmu tidak ada, kalian harus menanggung sendiri beban hidup ini.
Anak 1 :
sebenere bapak itu kemana to mbok (sambil mengerjakan sesuatu)
Ibu : Ah mboh…. Le.(sambil
mengerjakan sesuatu) makanya
besok kalo kalian sudah dewasa jangan seperti bapakmu.
Anak 2 : iya mbok….
Ibu : ya dah tuh kayunya dibawa masuk… (Sariman,
kamu bawa kayu masuk)
Narator Sedangkan di tempat yang tidak jauh
letaknya banyak anak anak dengan penuh keceriaan bermain, bercanda dan tertawa.
--------------instrumen 03 Lagu dolanan
Padhang Bulan--------------
LAMPU MENYALA WARNA
WARNI
Narator Keceriaan dan kebebasan yang dirasakan
bocah bocah, yang dirasakan anak anak tidak bisa dinikmati Sariman.Sariman
harus rela menghabiskan masa kanak kanak untuk bekerja membantu orangtuanya.
Adegan 4 (sekelompok anak bermain
bersama.Anak putri berlarian masuk bermain dakon dan bola bekel, sedangkan anak
laki laki bermain lainnya. Sariman mondar mandir mengerjakan pekerjaan rumah
mengangkat kayu, mengangkat rumput, menyapu dan menimba air)
(Sariman
masih sibuk membantu orangtuanya.Beberapa kelompok anak sedang bermain di
halaman yang luas dengan ceria.Sariman hanya bisa melihat ketika dia sedang
melintas di dekatnya.
-------------lagu
dolanan 04 Cublak-cublak suweng-------------
(beberapa
anak perempuan bermain cubllak cublak suweng, ada yang bermain dakon,
sekelompok anak laki laki bermain ala laki laki)
Anak 1 :
E…. kanca – kanca ini dah malem yuk kita pulang.
Anak 2 ;
iya ini sudah malem….
Anak 3 :
ayooo
Anak 4 :
ayo
(anak
anak berlarian keluar….)
---------------lagu dolanan 05
Balabak------------------
LAMPU MEREDUP
-----------------lagu
dolanan 06 Laler Mengeng---------------
Berpisah dengan
ibunya
Narator Jalan hidup memang penuh warna, bu
Mertalaksana, ibu Sariman merasa berat hidup sendirian. Dia memutuskan untuk
menikah lagi, dan ia harus meninggalkan desa itu mengikuti suaminya. Sariman
harus berpisah dengan ibunya.
Adegan 6 (ibu Sariman keluar dari rumah
menggandeng anaknya, membawa bawaan bersama suaminya. Di belakang menyusul
kakak Semi dan suaminya)
Ibu : Simbok pergi ya, kalian hati
hati, jadilah anak yang nurut paklik, pak de ya…
Anak : iya mbok (sambil
menangis melepas kepergian ibunya)
Ibu : yu…. kang…. Aku titip anak
anak…. Terpaksa aku harus meninggalkan desa ini
Pakdhe : ya…
Narator Mulai saat itu kelima bersaudara harus
hidup tanpa orangtua, mereka dititipkan kepada beberapa kerabat di lereng bukit
Menoreh ini.
--------------ilustrasi 07 Ladang Ayun ayun--------------
Narator Hidup bersama orang lain tidaklah mudah.
Hidup dengan orangtuanya saja sudah susah apallagi hidup tanpa orangtua
Adegan 7 (Sariman membawa bungkusan kain mendatangi
sebuah keluarga menemui salah seorang)
Sariman : Nuwun pakdhe…
Orang 1 : O… kamu Man…. Ada apa?
Sariman : nuwun sewu pakdhe mbok saya diberi
pekerjaan.
Orang 1 : Le… saya itu tidak punya duwit untuk
ngopahi kamu…
Sariman : Pak dhe tidak usah memberi upah yang
penting makan saja.
Orang 1 : O kalo gitu ya boleh aja kamu bantu aku.
Dah sana kamu tidur di kamar belakang ya
---------------ilustrasi 8 Laras Moyo-------------
Narator Sariman bekerja tanpa upah, hanya sekedar
untuk makan saja. Dan Sariman harus pindah dari keluarga yang satu ke keluarga
yang lain hanya untuk memenuhi kebutuhan makan.
Adegan 8 (Sariman berjalan membawa
bawaannya dari rumah yang satu ke rumah yang lain, kemudian dia beristirahat
duduk di tepi jalan)
Sariman : Ah capek sekali. Siapa lagi yang
membutuhkan tenaga saya… Apa masih ada
orang yang membutuhkan tenaga saya lagi? Kalo tidak bagaimana ya?
Orang 2 : Man… mau kemana?
Sariman : Ya biasa to kang, mau cari orang yang
butuh tenaga saya.
Orang 2 : O kelihatannya pak dhe Mitro…. baru
banyak kerjaan karena ladangnya mau ditanami kimpul. Coba aja kesana.
Sariman : bener kang?
(wajah
penuh kegirangan)
Orang 2 : ya pastinya aku juga gak ngerti, ya coba
aja kesana… yuk tak anter.
Sariman : O, ya kang matur suwun
(kedua orang
itu pergi)
Narator Sariman mengembara dari satu dusun ke
dusun lainnya di kawasan Kalibawang. Dia ikut orang lain tanpa gaji, hanya
sekedar numpang tidur dan numpang makan. Dari satu rumah ke rumah lain, dari
satu desa ke desa lain Sariman bertumbuh dan mengembara hingga memasuki masa
akil balik.Dia akhirnya menetap di Kajoran di kawasan Boro, Kalibawang.
BERKELUARGA
Narator Di Kajoran inilah Sariman yang menurut
ukuran orang di kampong itu sudah menjadi perjaka tua.Dia bertemu dengan Semi
gadis setempat yang memikat hatinya.Semi adalah putri Soratirta, kepala dusun
Kajoran.
----------ilustrasi music 09 Ldr Asmara Dana-----------
Adegan (Sariman sedang duduk berkipas
topi setelah capek bekerja, Semi datang membawa makanan dengan bakulnya. Satu
tangan menenteng cerek tempat minum)
Semi Ni… kang, minumnya untuk ngobati haus
(Semi
mendekati Sariman yang sedang beristirahat)
Sariman O, ya makasih ya…
(pandangannya
menoleh ke Semi sambil tersenyum)
Semi Ah, koq pakai terimakasih segala
(Semi
menuangkan minuman ke cangkir dan memberikannya kepada Sariman)
Sariman Lo gimana to, kamu tu rela nganter makanan
buat aku.Kan ada batur yang bisa disuruh.
Semi Emangnya gak boleh po kang?
(nada agak
genit)
Sariman Ya boleh aja… Aku juga seneng koq. Tambah
semangat…
(mereka
berdua tampak ceria berkelakar dan bercanda)
Narator Sariman dan Semi semakin akrab. Mereka
menjadi sepasang kekasih
(obrolan
mereka semakin akrab)
(mereka
berdua pulang)
LAMPU TERANG
Narator Melihat kedekatan mereka dan budi baik
keluarga yang diikutinya, Sariman berhasil menikahi Semi pada tahun 1901.
Sesuai tradisi Jawa maka dia memilih nama Soerjawrja sebagai nama dewasa.
--------------ilustrasi music 10 Kodok Ngorek---------------
-------------ilustrasi music 11 Pangkur---------------
Tarian (Tarian Jawa)
(seusai
tarian jawa semua tamu berpamitan dengan berjabatan tangan dengan kedua
mempelai)
Narator Suasana penuh rasa gembira terluap karena
sepasang kekasih telah disatukan dalam ikatan pernikahan. Suasana gembira
terpancar pada rona muka saudara, kerabat dan sahabat
-----------ilustrasi music 12 Kebogiro------------
LAMPU PADAM
PERGILAH KE ARAH TIMUR LAUT
Narator Selang beberapa waktu setelah menikah,
Sariman mengalami peristiwa yang sangat tragis.Kedua kakinya bengkak, berbisul
dan bernanah. Berbagai cara pengobatan dan jejamuan entah dari pengalamannya
sendiri maupun dari orang lain telah dia coba namun hasilnya nihil. Bahkan
penyakitnya serasa bertambah parah.
------------------hening music 13 Laler Mengeng----------------
LAMPU REDUP
(Sariman yang sakit kakinya masuk denganberjalan ngesot kemudian
naik diatas para para)
Sariman Dhuhhh Gusti…. Cobaan koq seperti ini. Aku
tidak bisa apa apa. Aku malu…. Aku tidak memenuhi tanggungjawabku sebagai suami
yang baik dan bertanggungjawab.Kemana aku harus mencari kesembuhan?
(ada orang masuk mendekati Sariman)
Orang 3 Kang… koq tidur disini…. Disini kan
dingin….
Sariman Iya ni dhi…. Aku malu tidur di dalam.Bau
luka lukaku menyengat. Aku kasihan pada mereka
Orang 3 Gimana dengan Semi?
Sariman Ya, dia juga menyuruh aku tidur di dalam,
tapi aku kasihan pada mereka.
Orang 3 o gitu….
(sambil
mengangguk angguk)
apa belum ada kemajuan, gimana kemarin khan
sudah dibawa ke Mbah Romo…
Sariman iya ini dhi… sudah 3 orang winasis yang
lebih pinter aku datangi, tapi hasilnya koq ya kayaq gini. Tidak ada kemajuan.
Orang 3 Ya, nanti cari dukun yang sakti
Sariman Ya, suwunke nang Pangeran semoga cepet
dapat tamba
Orang 3 Ya kang… ya dah aku tak nengok sapi dulu
ya…
Sariman O ya manga matur nuwun… matur nuwun….
(orang
itu pergi meninggalkan Sariman sendiri)
-------------Lagu Tuhan Yesus sembuhkan kami…………
Sariman Ahhh aku harus bagaimana.Aku tidak bisa
tidur. Aku tak turun saja… Aku mau ke sendang.
(Sariman
turun dari para para jalan ngesot mengambil pelita kecil. Pelita itu dinyalakan
kemudian pelan pelan ia meninggalkan tempat itu)
---------------lagu Kumbayah-------------
Bertapa
Narator Sariman meninggalkan ruangan. Dengan
bersenjata pelita kecil ia menyusuri malam yang gelap. Dan tibalah dia di suatu
tempat. Tempat itu tidak lain adalah sebuah sendang. Sendang Semagung, sendang
yang dianggap angker oleh orang sekitar situ.
(Sariman
berjalan ngesot dengan penerangan pelita yang kecil dan tiba di sebuah sendang)
LAMPU GELAP
Narator Sariman mengambil posisi duduk bersila,
duduk diam dalam keheningan
(Sariman
duduk bersila dan meniup pelita itu)
Narator Sariman pun bermeditasi dalam keheningan
(suasana
hening, yang terdengar hanya suara angina berhembus menerpa daun daunan)
Narator Tiba tiba………
LAMPU KILAT
(Cahaya
kilat menerangi sesaat tempat itu disusul suara gemuruh. Setelah kebali sunyi
terdengar suara halus)
Narator “Pergilah ke timur utara, kamu akan
mendapat dwitunggal.”
Narator Suara itu terdengar jelas di telinga
Sariman.Dan itu menjadi hal yang harus dipikirkan.
(Sariman
kembali ke rumahnya)
Semi Sudahlah jangan dipikir kata kata
itu…
(Semi
istri Sariman membawa minuman)
Semi Mungkin kata kata itu hanya
pendengaran bapak saja.Bapak hanya “rungon rungonen.”
Sariman Tidak kok mi…, suara itu jelas. Aku yakin,
itu wahyu yang harus dilaksanakan, maka suatu saat aku akan pergi melaksanakan
bisikan itu.
Semi Terus bagaimana, berjalan saja susah
pak…., mbok ya udah. Nanti kita cari jampi jampi dari orang pinter lagi.
(Semi
masuk membawa cangkir tempat minum dan Sariman kembali dalam keheningan)
Narator Ternyata Sariman memikirkan bagaimana
caranya untuk melaksanakan bisikan itu.Dia semakin yakin.
--------------instrumen Hanya KepadaMu---------------
Narator Sariman bertekad bulat.Sekitar pukul 03.00
dini hari, ketika orang orang masih lelap tidur, Sariman keluar dari rumah
mertuanya.Dengan mengesot dia susuri jalan tanah yang berbatu batu.Tidak ada
alamat yang jelas dia tuju juga tidak ada denah kea rah mana dia harus
berjalan.Yang dia ikuti hanya kata hati yaitu kea rah Timur utara.
(Sariman
membawa bungkusan kain, mulai keluar meninggalkan ruangan)
Narator Selama dalam perjalanan, Sariman bertemu
dengan kerabat, tetangga dan orang lain yang pada umumnya menyarankan untuk
mengurungkan niatnya karena kondisinya tidak memungkinkan serta perjalanan itu
sendiri penuh resiko.
(Sariman
berhenti untuk istirahat, tiba tiba ada tiga orang menyapanya)
Orang 4 Kang mau kemana??? Pagi pagi seperti ini
sudah nyampe sini
Sariman Aku mau cari jejampi ato orang yang bisa
menyembuhkan kakiku
Orang 4 La… Mau kemana koq sendirian saja
Sariman Saya juga tidak tahu
Orang 4 Wah, tambah aneh lagi.Pergi koq tidak ada
tujuannya kemana?Mbok sudah, pulang saja.Ayo biar dibopong barengan.
Sariman Ah tidak… saya tidak mau kembali sebelum
kaki saya sembuh
Orang Saling berbicara kecil kecil menggerutu
karena Sariman tidak mau diajak kembali.
Narator Itu terjadi beberapa kali. Niat Sariman
sudah bulat dia akan terus meneruskan perjalanannya meski denagn cara ngesot.
PERJUMPAAN
Narator Perjalanan berat bak wisata rohani,
akhirnya dia sampai di sebuah desa yang bernama Muntilan sekitar pukul tiga
sore hari.Muntilan adalah sebuah desa yang lebih ramai dikunjungi dibandingkan
kampung Sariman sendiri. Disana terdapat kantor kecamatan, pasar dan sekolah
yang berjarak sekitar 20 kilometer dari desa asalnya, Ke Muntilan ia tempuh
selama 12 jam. Dia pun sampai di pasar.
(situasi
pasar di pedesaan waktu itu)
(Sariman
di tengah kesibukan pasar)
Narator Sesampai di pasar Muntilan getar hati
Sariman belum juga tenang, kendati sorot mata sinispun semakin
banyak.Perjalanan dia lanjutkan kembali.Dia susuri jalan besar Muntilan ke arah
timur, kemudian sampailah dia pada sebuah komplek bangunan Belanda dan diapun
disapa seseorang.
---------ilustrasi music Keyboard Pembasuhan kaki---------
Rm Vanlith Selamat sore….. siapa kamu…. Koq kamu ada
disini.
Sariman Selamat sore ndoro tuan, saya Sariman
Rm Vanlith lo…. Kenapa itu kamu punya kaki, koq kayaknya
sakit parah.Apa kamu pernah ditabrak kreta?
Sariman Ini bukan karena ditabrak kreta ndoro.
Saya wong gunung. Kaki saya ini sakit tidak sembuh sembuh.Saya mau mencari jamu
ato dukun yang bisa menyembuhkan kaki saya.
Rm Vanlith Ooooo disini tidak ada dukun.Tapi kalo kamu mau
sembuh disana ada tempat berobat.Apa kamu mau Sariman?
Sariman Nggih ndoro tuan, asal kaki ini sembuh
Rm Vanlith Baiklah Sariman, kamu sekarang ikut aku… Ayo
pegangan….
(Romo
Van Lith membopong Sariman ke dalam)
Narator Sariman dibawa masuk oleh seorang
Belanda. Sariman ditidurkan dalam sebuah ruangan
Rm Vanlith Sariman kamu tidur disini. Nanti kamu punya
kaki biar diobati
Sariman Nggih ndoro tuan
Rm Vanlith Ini bruder Kersten yang akan merawat kamu.
Sembuh ya… Tuhan memberkati.
(Bruder Kersten mulai merawat
kaki Sariman. Luka luka dibersihkan)
Narator Tuhan telah mengabulkan setiap doa yang
disampaikan oleh seorang Sariman. Dan Sarimanpun sembuh dari penyakitnya.Kini
kaki Sariman telah pulih.Dia bisa berjalan seperti sedia kala.
-------------ilustrasi music 14 Lan udan Mas-------------
Narator Suatu pagi Sariman berjalan jalan di
sekitar komplek bangunan
(Terdengar
suara lagu Gregorian “Gloria.”Sariman tertegun dan merasa tertarik. Iapun duduk
termenung)
--------------ilustrasi music Keyboard Ave ave----------------
Rm Vanlith Sariman… Apa yang kamu lakukan disini
Sariman Anu ndoro, tadi saya mendengar suara dari
dalam loji itu. Itu suara apa ndoro? Ndoro juga kan baru dari loji itu
Rm Vanlith O itu suara orang sedang misa.Saya tadi baru
pimpin itu misa.
Sariman Misa itu apa ndoro.
(nada
mulai naik karena rasa ingin tahu)
Rm Vanlith Misa itu ibadat cara kami, kalo kamu punya
dinamakan sembahyang
Sariman O… ndoro ki kiai to…. Kiai londo
Rm Vanlith Apa kamu bilang…. Hehehehe….kalo kami punya
istilah pastor.
Sariman Ah… yang mudah ya kiai londo, gitu ndoro
Rm Vanlith Ya dah terserah kamu saja
Sariman Ndoro, kami boleh belajar, ngibadah cara
sampeyan?
Rm Vanlith O boleh saja….
Narator Sariman tertarik akan apa yang telah
diterangkan sebagian oleh room Van Lith. Mereka semakin sering bersama duduk
bersama untuk menjelaskan tentang ajaran ajaran Kathulik.
Rm Vanlith Sariman, hokum yang terutama dalam ajaran
gereja adalah “Kasih.” Kalau kita mempunyai itu yang namanya kasih, kita akan
merasa bahagia. Kasih telah diajarkan oleh Yesus.Dia telah membuktikan kasihNya
yang paling Agung.Dia rela sengsara dan wafat di kayu salib.Dia disalib
Sariman.Dia sengsara itu karena kesalahan kita.Kesalahan manusia.
(Sariman
manggut manggut memperhatikan kata kata Rm. Van Lith)
Narator Sariman memperhatikan setiap kata yang
diucapkan oleh room Van Lith. Selain itu Sariman pun diajari baca tulis.
Rm Vanlith Sariman, coba ini dibaca yang keras
Sariman Baik ndoro… Perumpamaan anak yang hilang
(Sariman
membaca bacaan dengan terbata bata)
Rm Vanlith Bagus…. Membacanya sudah mulai lancar.Sekarang
tulislah kutipan ini di kamu punya buku.
Sariman Baik ndoro
(Sariman
mengerjakan apa yang diperintahkan kemudian mengemasi barang)
Narator Sariman belajar tentang ajaran Yesus
sekaligus belajar baca tulis.Itu dilakukan secara terus menerus.Romo Van Lith
dengan tekun membimbingnya.Sariman kini telah berubah, bukan lagi Sariman yang
dulu melainkan Sariman baru.Bukan hanya kakinya yang semakin pulih tetapi hatinya
juga.Imannya juga berkembang dengan baik.
(Sariman
masuk dalam komplek pasturan bersama room Van Lith)
Narator Pada suatu saat Sariman sudah merasa
dirinya sehat, maka ia berpamitan hendak kembali ke desanya.
Sariman Pastur… kepareng badhe matur
Rm Vanlith Ada apa Sariman. Kamu mau bicara apa
Sariman Sekarang saya sudah sembuh dari sakit dan
rupanya semua dari Gusti Yesus yang mencintai kami.Saya berterimakasih kepada
pastur dan bruder.
Rm Vanlith Jangan berterimakasih pada saya tapi
berterimakasih pada Tuhan
Sariman injih pastur… maka itu kami akan bersyukur
pada Tuhan. Karena Tuhan telah menyembuhkan kakiku dan menyelamatkan saya. Saya
berjanji akan menggunakan kaki dan hidup ini untuk melayani Tuhan.
Rm Vanlith Ya boleh boleh saja. Kamu punya ide bagus…,
bagus….
Sariman Sekarang ijinkan saya kembali ke desa saya
Rm Vanlith Baik Sariman… tapi sekarang “kamu bukan Sariman
lagi.” Sekarang namamu aku ganti dengan “SARIKROMO”
Sariman Sarikromo pastur…. Njih ndoro…. Sendiko…
matur suwun
(wajah
berseri seri, (Sarikromo tersenyum dan menjabat
tangan Rm. Van Lith dan Bruder Kersten setelah itu Sariman pergi)
---------------ilustrasi music 15 Gendhing lagu--------------
KABAR
GEMBIRA NAGIMU
Narator Saat pulang berjalan dengan kedua kakinya
yang kembali kekar.Terlintas dalam benak Sarikromo nazar yang telah dia ucapkan
dulu.Tekadnya dalam hati, inilah saatnya bagi dia untuk memenuhi janjinya
itu.Dalam perjalanan pulang hatinya semakin mantab karena boleh membawa pulang
buah tangan bagi keluarga dan tetangga tetangganya yakni berita gembira tentang
kesembuhannya dan berita gembira tentang Yesus.
Orang 1 Lo… ini kang Sariman to?
Sariman Iya…, dhi. Betul tapi karena aku dah
sembuh maka tetengerku diganti oleh kiai londo menjadi Sarikromo
Orang 2 Siapa kiai londo itu?Koq ada kiai londo?
Sariman Kiai londo ki ya yang nyembuhke penyakitku
dan mengajari aku tentang buku ini lo
(sambil
menunjukan buku)
Orang 3 Buku
apa kuwi?
Sariman Yah
besuk tak ceritaake semua.Sekarang aku tak cepat pulang.
(Sariman bergegas berjalan pulang. Ketiga
orang itu mengikutinya)
---------------Music
16 Betapa Hatiku---------------
Narator Langkahnya terasa ringan rasanya ingin
dia berlari agar cepat cepat menyampaikan kabar suka cita tentang dirinya,
tentang pertemuannya dengan kiai londo juga tentang apa yang dia telah peroleh.
Tidak terasa Sariman telah sampai di halaman rumah.
Sariman Buk……..
Semi Haaaaa……. Bapak…..le…..nduk…. Bapakmu
pulang…
(dengan
rasa sukacita. Matanya terheran heran melihat suaminya, seluruh tubuh suami
ditatap. Hampir tidak percaya dengan keadaan yang ada dihadapannya)
Semi Ini
kang Sariman to
(sambil
berjongkok memegangi kaki Sariman)
Semi Bener
ini bapakmu to le…. Pak ini mantumu to
Para
kerabat dan tetangga berdatangan… suara gaduh karena tidak percaya apa yang
terjadi pada Sariman)
Sariman iya aku Sariman yang dulu kakiku tidak
bisa untuk jalan.Aku harus ngesot, tetapi karena aku ketemu dengan kiai londo,
aku menjadi sembuh. Dan aku juga punya banyak cerita…
Orang 1 Cerita apa to kang
Sariman Ya dah sini duduk semua aku tak cerita
(Sariman
duduk, yang hadir disitu mengelilinginya)
Sariman Ketika aku sakit aku pergi dari desa ini
dan aku sampai di Muntilan. Disana aku ketemu dengan kiai londo dan Brudher
Kersten
Semi Kiai londo ki sapa to pak?
Sariman Kiai londo itu Pastur.Dia itu kayaq kiai
nanging agamane Kathulik.Kiai londo kuwi ngrawat aku sambil mengajarkan
piwulang piwulang yang baik.Piwulang tentang piwulange Gusti Yesus. Gusti Yesus
itu piandele orang Kathulik
Orang 2 Wah apa lagi…
Sariman Gusti Yesus itu mulang piwulang tentang
kasih.Kasih itu jadi hokum paling utama. Sebab siapa saja yang tidak mempunyai
kasih tidak akan hidup dengan baik. Akhirnya tidak akan merasakan urip ing
Kraton Kasuargan. Semua ajaran baik itu ada di buku ini.Nanti kita belajar
bersama.Gimana para sedherek?
(orang
yang hadir disitu mengangguk angguk)
Orang 3 Wah cocok aku…. Apik kuwi ya….
Orang 4 Trus sapa yang mau membacakannya?
Sariman Nggih kulo to kang
Orang 4 We… bisa baca juga… ya wis mathuk
(sambil
manggut manggut)
Narator Cerita yang disampaikan oleh Sarikromo
menimbulkan detak kekaguman dihati penduduk dusun Kajoran dan sekitarnya, serta
menyisakan dibenak mereka berbagai pertanyaan.Pertanyaan itu mengendap dalam
hati beberapa dari antara mereka dan berubah menjadi hasrat kuat untuk
mengikuti jejak Sarikromo.
(Adegan
tiga orang mendapat ajaran dari Sarikromo)
------------music 17 Nderek Dewi
Maria---------
Sariman Baiklah teman teman, kita lanjutkan
belajar kita
Soeratirta Ya mari saja….
Sariman Buku ini disebut Injil ato Alkitab atau
dalam bahasa kita disebut Pustaka Suci
Soerawijaya Lalu… isinya cerita apa
Sariman Buku ini menceritakan tentang sosok Yesus,
Dia diutus oleh Sang Hyang Romo untuk menebarkan kabar kebungahan. Ya Yesus
kuwi yang akan menebus kesalahan kita. Yesus itu sampai rela disiksa, dan wafat
di kayu salib.Yang menggembirakan, Yesus bangkit dari mati.Coba, siapa yang
bangkit dari mati selain Dia?
Dan yang paling penting,
yaitu ajaranNya tentang Kasih. Kalau kalian mempunyai kasih, hidup kalian akan
menjadi baik. Dan itu menjadi bekal kita untuk masuk ke Kerajaan Allah.
Soekadarma Wah…. Apik kuwi…
Sariman Ya kalo semua orang di dunia ini mempunyai
kasih, bumi ini akan damai. Tidak ada yang namanya angkara murka, keserakahan,
iri, dengki, tamak.
Narator Hanya dalam hitungan hari ada tiga orang
diantara mereka yaitu: Soeratirta, Soekadarma dan Soerawijaya mengatakan
niatnya dengan pasti untuk mengikuti jejak Sarikrama.
Soerawijaya Mbok aku diantar ke kiai londo itu.Aku
koq kepingin ketemu dia.
Soeratirta Aku juga kepingin ketemu dia
Sariman Ya dah kita bisa ketemu dia
Narator Mereka meminta Sarikromo untuk
dipertemukan dengan Pastur Van Lith, di Muntilan guna mengikuti pelajaran
agama.Setelah bersiap siap mereka berempat berangkat ke Pastoran Muntilan.
Kepada Pastor Van Lith yang sama sekali tidak menduga kedatangan mereka
(keempat
orang berjalan menemui Romo Van Lith)
Rm Vanlith E… kamu Sarikromo… sini ada apa, ada yang bisa
aku bantu
Sariman Iya ni ndoro kiai londo, kami bereempat
menghadap kiai londo. Mengantar teman teman untuk ketemu dengan kiai londo.
Mereka ingin mengerti apa apa yang ndoro ceritakan kepada saya.
Rm Vanlith Apa begitu saudaraku
Soeratirta Iya ndoro
(sambil
mengganggukan kepala, dan diikuti kedua temannya)
Soekadarma Iya ndoro
Soerawijaya Iya ndoro
Narator Merekapun mulai belajar tentang iman
Kathulik.Setelah diterima sebagai katekumen (penerima ajaran Kristiani)
seminggu sekali dengan setia mereka pergi ke Muntilan untuk mengikuti pelajaran
agama yang diberikan oleh Pastor Van Lith. Jarak Kajoran – Muntilan sejauh
sekitar 20 kilometer dan mereka tempuh selama 3-4 jam dengan berjalan
kaki.Untuk memantapkan motivasi mereka, beberapa kali Pastor Van Lith
mengunjungi mereka di desa Kajoran yang berada di perbukitan Menoreh itu.
---------------music 18 Raja
Agung-------------
Sariman Selamat sore ndoro, selamat datang di desa
kami
Rm Vanlith Ya terimakasih Sarikromo dan saudaraku semua
Soekadarma Ya beginilah keadaan desa kami
Rm Vanlith Bener kalian ingin belajar agama Katholik?
Semua Betul….
Soeratirta ini malah ada tambah lagi, satu…. dua….
tiga…. empat…. Ada enam belas pastur.
(Soeratirta
berdiri, sambil menghitung dengan telunjuknya)
Rm Vanlith Baiklah, baiklah…. Kita belajar bersama, mari
kita belajar
Narator Karena kesetiaan dan ketekunan mereka
itu, lagipula masa pembelajaran Agama telah dianggap cukup, akhirnya mereka
dinyatakan siap untuk dibaptis, bersama 16 orang dari desa desa sekitar
Muntilan, pada bulan Mei 1904.
(Adegan
perjumpaan/ pewartaan oleh keempat orang itu berjalan menelusuri bukit dengan
membawa buku menemui beberapa orang)
Narator Hari hari berikutnya, terlebih bagi
Barnabas Sarikrama, adalah hari hari yang sibuk tiada tara. Setiap hari dia
gunakan untuk menyampaikan kabar gembira, mewartakan Kristus.
Sariman Para saudaraku, untuk menjadi orang
Kathulik memang tidak mudah.Karena kita harus menjadi orang orang yang bisa
menyangkal diri.Kita harus bermati raga semeh dan sumarah ing ngarso Gusti.
Hati tinarbuka nampa sabdaning Gusti, hidup kita bukanlah milik kita tetapi
milik Tuhan.
Orang 1 Ya koq bisa
Sariman Ini semua agar Tuhan berkarya di dalam
setiap hidup kita, dan kita menjadi alatnya.Dalam kejawen ada kata kata “yen
kowe kabeh kepingin urip bagia kowe kudu golek galihe kangkung.Galih kangkung
kuwi bolong. Sapa sing atine bolong ya Yesus lah karena hatinya tertusuk
tombak.
Orang 2 Ya ya
(sambil
manggut manggut)
Narator Kaki Sariman seturut dengan nazarnya,
serasa tidak pernah berhenti berjalan naik turun bukit menjelajahi dusun dusun
di bukit Menoreh.Nyaris tidak satu dusunpun yang tidak pernah terinjak oleh
kakinya.Di dusun ini entah pagi, siang atau malam Barnabas Sarikromo mengajar
dan mengumpulkan penduduk untuk berdoa, sedemikian giat dia mewartakan karya
keselamatan Tuhan.
(adegan
pewartaan oleh Sariman)
Orang 1 Kenapa to kang, sekarang koq kakang giat
banget dengan ajaran kiai londo itu?Bukankah kakang sudah memiliki ilmu
kanuragan yang sangat bermanfaat bagi setiap orang yang datang ke kakang?
Sariman Begini dhi… dalam Kitab Suci ini ada
tertulis pada Yohanes 14 ayat 6 mengatakan: “Akulah jalan kebenaran dan hidup.
Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Ini lho
dhi, kita hidup di dunia kan hanya sebentar. Kalo orang ngomong “mung mampir
ngombe.” Nah setelah kita hidup di dunia kita akan masuk hidup yang lebih lama
hidup di alam kelanggengan atau alam keabadian. Nah pada bacaan tadi kita, jika
kita pingin masuk kerajaan surge kita harus mengikuti ajaranNya.
Orang 1 O begitu to kang
Sariman ya begitulah dhi, makanya aku semangat
mewartakan hal ini.
Orang 1 O
begitu to kang, kalo begitu aku juga mau ikut kakang
Sariman Ya
silahkan. Kamu juga silahkan baca Kitab Suci ini untuk diwartakan
Orang 1 Ya
dah selamat jalan saja kang, sering sering saja mampir di rumah
Narator Barnabas
Sarikromo mengajarkan isi firman Tuhan
Sariman Saudaraku, dalam Injil Matius 11 ayat 28
mengatakan: “Marilah datang kepadaKu semua yang letih lesu dan berbeban berat.
Aku akan memberi kamu kelegaan kepadamu.”
Sariman Saudara saudara, kadang kita merasa
sebagai orang berdosa kita semakin menjauh dari Tuhan.Kadang kita merasa tidak
pantas untuk datang kepadaNya.Sesungguhnya kita justru harus semakin
mendekatkan diri kepada Tuhan seturut firmanNya.
Orang 1 Iya betul, berdoa itu sebagai sarana
berkomunikasi dengan Tuhan
Sariman Betul sekali dhi.
Narator Selain mengajar agama dan mengumpulkan
orang untuk berdoa bersama, Barnabas Sarikromo masih disibukan dengan tugas
mengantar para katekumen pergi ke gereja di Muntilan. Seminggu sekali tugas itu
dia lakukan bersama ketiga sahabatnya, yaitu Lukas Soeratirta, Yokanan Soerawijaya
dan Markus Soekadana
------------------------lagu Holly
Night--------------------------
Narator Dan sebagai hasil dari perjuangan mereka,
banyak orang mengikuti ajaran Yesus. Di tangan Sarikromo dan kawan kawan, ada
171 orang dinyatakan pantas untuk menerima pembaptisan di sebuah mata air yang
terletak di dusun Semagung yang oleh penduduk setempat dinamakan Sendang
Semagung atau yang saat ini lebih dikenal dengan nama SENDANGSONO.
LAMPU TERANG
--------lagu Alam Raya dan We wish you
Merry Christmas--------
Narator Perjuangan empat putera terbaik dari
perbukitan Menoreh yakni saudara Lukas Soeratirta, saudara Yokanan Soerawijaya,
Saudara Markus Soekadarma dan saudara Barnabas Sarikromo sungguh sungguh
mendapat pengakuan terutama umat yang mendiami perbukitan Menoreh dan
sekitarnya. Penghargaan tertinggi juga diberikan oleh Vatikan kepada salah
seorang diantara mereka yakni Barnabas Sarikromo yang tentunya merupakan bentuk
penghargaan tertinggi dari Gereja Katolik Roma kepada yang bersangkutan,
penghargaan kepada ketiga rekannya yang lain dan secara umum merupakan bentuk
penghargaan pemimpin tertinggi Gereja Katolik kepada seluruh umat di perbukitan
Menoreh dan sekitarnya.
Demikianlah persembahan drama natal dari
kami
Kami mengucapkan
SELAMAT
NATAL 2011 DAN TAHUN BARU 2012
SEMOGA
TUHAN MEMBERKATI PERJALANAN HIDUP KITA
DITAHUNTAHUN YANG AKAN DATANG
SAMPAI JUMPA DI NATAL TAHUN 2012
TUHAN MEMBERKATI
SELESAI
Subscribe to:
Posts (Atom)